Jakarta - ”Ini sebuah ide yang sangat bagus. Saya selalu siap untuk acara amal. Apalagi ini dengan membawa nuansa gitar. Saya siap mendukung penuh,” kata gitaris legendaris Ian Antono.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Eet Syahranie, mantan gitaris God Bless dan saat ini masih memperkuat Edane. Eet kami pilih sebagai sosok kedua yang tampil di iklan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia setelah Ian Antono. Kali ini gitaris rock mumpuni ini berfoto bersama adik-adik dari Sekolah Cikal.
”Bayangkan dari 1000 anak yang akan mendapat gitar dari kegiatan amal ini nantinya akan menjadi musisi besar di Indonesia. Tentu saya akan senang melihat mereka nanti,” ujar Eet yang baru saja merilis album bertajuk Edan (2011) dibawah bendera Logiss Records.
Selain Ian Antono dan Eet Syahranie kami juga melibatkan 2o gitaris lain. Bahkan secara istimewa 20 gitaris ini kami jadikan sebagai cover story di edisi Mei 2011. Kami selalu memiliki tradisi saat ulang tahun, menjadikan musisi Indonesia sebagai cover story di Rolling Stone Indonesia. Mereka yang pernah muncul di cover story Rolling Stone Indonesia saat kami ulang tahun sebelumnya adalah Iwan Fals (2007), Editor’s Choice Awards (2008), God Bless (2009) dan Padi (2010).
Sebanyak 20 gitaris itu adalah Andra Ramadhan (Dewa 19 & Andra & The Backbone), Ridho & Abdee (Slank), Baron (Soulmate), Boris (The Flowers), Satrio (Alexa), Ovy (/rif), Dewa Budjana (Gigi), Irfan (Samsons), Cella (Kotak), Gugun (Gugun & Blues Shelter), Rama & Ariel (Nidji), Ernest & Edwin (Cokelat), Adrian Adioetomo, Stevie Item (Andra & The Backbone), Didit Saad (Plastik), Baim (The Dance Company) dan John Paul Ivan.
Berikut adalah pendapat mereka tentang gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia dari Rolling Stone Indonesia:
DEWA BUDJANA (GIGI & TRISUM)
“Pemusik mungkin adalah sosok yang sangat peduli sosial. Kalau ada musibah atau bencana, pemusik tanpa pikir panjang langsung turun tangan mengumpulkan dana dengan berbagai cara. Tulus dan ikhlas. Ketika Rolling Stone Indonesia bikin Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia, kami para pemusik terutama gitaris tanpa banyak tanya langsung memberikan kontribusi. Ini sebuah gerakan yang pantas dipuji karena ada niat untuk memajukan musik Indonesia.”
ANDRA RAMADHAN (DEWA19 & ANDRA & THE BACKBONE)
”Ketika mendengar Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini saya teringat jaman ketika pertama kali ingin bermain gitar dulu. Saya setuju dan mendukung gerakan mulia ini. Dengan pembagian gitar ini paling tidak bisa memicu dan memotivasi anak anak tak mampu ini untuk bermain musik dengan baik.”
RIDHO HAFIEDZ (SLANK)
“Gitar adalah instrumen musik yang massal. Sangat memasyarakat. Praktis. Mudah dibawa dan dimainkan kapan saja. Makanya sejak kecil saya sudah menaruh minta untuk bermain gitar.” ungkap Mohammad Ridwan Hafiedz. Ridho Hafiedz mengaku terpanggil untuk mendukung Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang dicanangkan Rolling Stone. ”Itu sebuah niat yang baik yang harus didukung. Begitu banyak anak Indonesia yang memiliki bakat musik tapi tak memiliki sarana.”
SATRIO (ALEXA)
Bagi gitaris Alexa Satrio Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang digagas Rolling Stone Indonesia ini harus didukung, entah dari masyarakat maupun para pemusik itu sendiri. ”Ini sebuah ide yang bagus yang menggabungkan konsep amal dan konsep pendidikan” ungkap pemilik nama lengkap Nur Satriatama Moersid. Menurut Satrio belakangan ini para pemusik muda bisa meraup pendidikan musik melalui banyak fasilitas antara lain seperti yang bisa diakses melalui internet. ”Pendidikan musik pada akhirnya memang tak harus melalui jalur formal saja,“ ungkap Satrio yang pernah menjadi gitaris kelompok Maliq N D’Essentials.
OVY (/rif)
“Saya mendukung Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia. Ini ide yang baik dan harus didukung penuh. Karena bermusik itu justru untuk berbagai lapisan masyarakat. Setidaknya merupakan ajang motivasi bagi anak-anak yang berbakat musik tapi tidak memiliki sarana dan penyaluran.”
BORIS (THE FLOWERS)
”Wah ini ide unik, biasanya orang memberikan beasiswa musik atau semacamnya. Tapi yang ini malah bagi bagi gitar yang juga mengajak para pemusik terutama gitaris untuk ikut terlibat. Saya berharap semoga gerakan sosial bagi bagi gitar ini bisa pula menghasilkan karya-karya musik yang nggak instan. Bisa lebih dalam lagi. Banyak lho anak Indonesia berbakat musik tapi justeru tak memiliki sarana.”
BARON (SOULMATE)
“Saya senang dan terharu mendengar Rolling Stone berinisiatif melakukan gerakan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia. Menurut saya orang Indonesia itu memang sangat musikal. Dimana-mana orang mendengar musik dan bermain musik. Pemberian gitar ini ibarat memberi bensin kepada anak-anak Indonesia, mereka siap aktif bermusik tentunya.”
ARIEL (NIDJI)
“Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini merupakan event yang berguna bagi anak-anak tak mampu termasuk anak jalanan yang sering terlihat ngamen di pinggir jalan maupun di dalam bis. Ini sebuah kepedulian sosial yang mesti di-support penuh. Dengan memiliki instrumen musik seperti gitar maka mereka bisa mengekspresikan bakat musik mereka secara kontinu.”
RAMA (NIDJI)
Di usia seperti itu musik memang sangat cepat merasuk dalam diri seorang anak. Apalagi jika mereka diberi gitar, tentunya akan memotivasi diri mereka untuk bermain musik secara maksimal. Moga-moga gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini bisa mempunyai dampak positif.”
GUGUN (GUGUN & BLUES SHELTER)
Gugun menilai gagasan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini sebagai sebuah gerakan pengentasan sosial yang bagus, apalagi dengan mengambil idiom musik. "Setahu saya banyak anak Indonesia yang memiliki bakat musik luar biasa tapi jadi tenggelam karena tidak mampu menyediakan sarana seperti memiliki gitar misalnya. Semoga gerakan ini yang juga melibatkan para gitaris menjadi gerakan mendeteksi bakat musik juga,” tukas Gugun.
IRFAN (SAMSONS)
Bagi Irfan Samsons, berkarir di dunia musik harus ditopang pula dengan pondasi lainnya. ”Selain berkiprah sebagai pemusik dengan bermain gitar dan menulis lagu saya juga menekuni bisnis. Antara musik dan bisnis bagi saya semacam simbiose mutualisme. Musik itu sendiri bagi saya merupakan sebuah bentuk aktualisasi diri yang senantiasa menuntut sebuah progress. Ketika mendengar Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang digagas Rolling Stone Indonesia saya merasa perlu mendukung gerakan semacam ini. Pemberian gitar paling tidak merupakan trigger yang akan memotivasi anak-anak berbakat itu untuk bisa mengembangkannya ke fase yang lebih serius lagi”
CELLA (KOTAK)
“Saya sangat mendukung Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini. Karena saya jadi teringat dengan pengalaman saya saat memutuskan diri untuk hidup dari musik. Penuh perjuangan yang keras dan tentunya pengorbanan” ujar Cella gitaris kelompok Kotak ini. Musik menurut Cella, akhirnya merupakan pilihan hidupnya. Cella sampai nekat minggat dari Banyuwangi ke Jakarta karena berhasrat ingin mencari peruntungan dari bermain musik. ”Orangtua saya bohongi bahwa saya kerja di Jakarta. Padahal sehari-hari selama 2 tahun saya berjualan koran di pinggir jalan dan jaga studio musik. Saya rela melakukannnya demi obsesi menjadi pemusik,“ tutur Cella tentang ikhwal keberadaannya di Jakarta.
EDWIN (COKELAT)
“Saya rasa apa yang dilakukan Rolling Stone Indonesia dengan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia adalah tepat. Di Indonesia sendiri memang banyak bakat bakat musik. Sayangnya banyak juga yang justeru tak tersalurkan dengan baik karena minimnya sarana pendukung, misalnya karena tak memiliki gitar sama sekali” tukas Edwin yang juga ikut tergabung dalam proyek kolaborasi Konspirasi.
ERNEST (COKELAT)
Ketika mendengar gagasan Rolling Stone untuk melakukan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang akan membagi-bagikan gitar kepada anak-anak tak mampu tapi memilki bakat musik, Ernest Syarif gitaris Cokelat tersentak. ”Ingatan saya balik ke masa kecil saya, yang ingin bermain gitar tetapi untuk mendapatkan instrumen musik tersebut ternyata tidaklah mudah. Jadi saya pikir gagasan ini sungguh cemerlang, bagus dan harus kita dukung sepenuhnya” ujar Ernest yang belakangan ini disibukkan dengan proyek musik diluar Cokelat yaitu band kolaborasi bernama Royal Ego.
ADRIAN ADIOETOMO
Tak banyak pemusik blues di Indonesia yang memainkan Delta Blues dengan segala kekunoannya itu. Satu diantaranya adalah Adrian Adioetomo yang mendendangkan blues lewat petikan dobronya yang mistis itu. ”Bagi anak kecil yang menggemari musik, memiliki gitar itu adalah segalanya. Mereka bisa menjadi obsesif ingin memiliki. Ini juga saya alami dulu. Saya pengen punya gitar tapi tidak dikasih sama orang tua. Akhirnya saya tetap menginginkan gitar idaman saya ada ditangan saya. Lalu saya menabung. Uang jajan saya tak pernah saya belanjain. Saya lalu membeli gitar bekas milik teman saya sewaktu di SMP,” tutur Adrian Adioetomo yang pernah mendukung album Kidnap Katrina pada dekade ’90-an silam.
STEVIE ITEM (ANDRA & THE BACKBONE & DEAD SQUAD)
“Saya salut dengan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini. Ini berarti Rolling Stone Indonesia cukup jeli melihat permasalahan sehari-hari. Kini semakin banyak anak muda yang ingin ngeband. Sebagian dengan niat ingin memperbaiki kehidupan ekonomi. Sebagian ingin mengaktualisasikan diri. Tapi banyak juga yang tak mampu untuk beli gitar. Gitar kan alat musik yang mudah dimainkan dan sangat praktis,” tutur Tepi.
DIDIT SAAD (PLASTIK)
Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia yang digagas Rolling Stone Indonesia merupakan hal yang tepat sasaran. ”Memperkenalkan musik memang lebih tepat pada masa anak-anak sedang tumbuh. Untuk yang memang memiliki bakat musik, dengan adanya instrumen gitar tentunya akan lebih memotivasi mereka berkarya dalam musik,” ungkap Didit lagi.
ABDEE NEGARA (SLANK)
“Musik di Indonesia sangat menarik. Tumbuh dengan skala besar. Musik disini tumbuh bersama komunitas. Segala macam genre tumbuh subur. Sangat musikal. Jika kenyataan ini dipadankan dengan Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia, maka saya beranggapan gerakan sosial ini tepat sasaran. Apalagi jika mengingat bahwa music is a healer. Musik seperti penyembuh. Disaat tekanan hidup mendera, maka musik pun menjadi tempat berpaling. Begitu banyak kita lihat anak jalanan yang terlantar kehidupannya. Terlunta-lunta. Menjadi pengemis hingga pengamen. Tapi dengan musik pasti ada sesuatu yang berubah. Lewat pemberian gitar ini adalah salah satu wujud konkritnya. Maka saya sangat setuju dan mendukung gerakan ini,” ujar Abdee Negara gitaris Slank sejak tahun 1996 ini.
JOHN PAUL IVAN
John Paul Ivan pun sangat mendukung adanya Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia.”Ini adalah gerakan yang sepatutnya harus kita dukung terutama karena didalamnya terkandung semangat melestarikan musik dengan menggunakan gitar sebagai ikon,” ujar John Paul Ivan .
BAIM (THE DANCE COMPANY)
Lalu apa komentar Baim tentang Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia? “Wah saya sangat setuju sekali. Pemberian gitar terasa lebih efektif dibandingkan dengan memberikan sejumlah uang santunan. Karena dengan adanya gitar, anak-anak yang terlantar dan kurang mampu secara ekonomi itu bisa menggali bakatnya dalam bermain musik,“ tukas Baim yang kini tergabung dalam The Dance Company bersama Pongki Barata, Nugie dan Ariyo Wahab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kirimkan kritik dan saran yang membangun kepada kami ke kerajaancintamanagement@yahoo.com