Entri Populer

Rabu, 25 Mei 2011

MANAGEMEN KERAJAAN CINTA

    BEBERAPA BAND DALAM NAUNGAN KERAJAAN CINTA MANAGEMENT

Ideologi Menyimpang Dapat Dikurangi Melalui Karya Seni Budaya

Kalangan seniman dan sosiolog di Medan menilai, perkembangan faham ideologi yang dinilai menyimpang sebenarnya dapat diatasi secara dini. Caranya melalui kreativitas dan pemaknaan berbagai bentuk karya seni budaya.

Sosiolog Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Hidayat menyatakan, ekspresi kelompok seniman, baik seni rupa, seni musik, seni tari dan lainnya, selama ini telah menghimpun kelompok-kelompok pemuda yang memiliki nilai sosial kuat di tengah masyarakat. Sehingga mereka tidak tersentuh oleh pengaruh ajaran atau indoktrinisasi faham ideologi yang menyimpang.

"Pengaruh indoktrinisasi itulah yang sekarang hadir merusak pola pikir pemuda, sehingga mudah direkrut dan terpengaruh menjadi manusia yang tidak mengedepankan akal sehat dalam mengemukakan pemikirannya," kata Hidayat yang berbicara dalam dialog Seni dan Ketahanan Nasional di Unimed, Rabu (25/5/2011).

Orang-orang berusia muda, kata Hidayat, cenderung mudah diindoktrinisasi karena ada keinginan untuk mengekspresikan diri. Pemuda yang di usia masih mencari eksistensi diri, begitu rapuh jika disusupi pemahaman agama yang keliru. Di sinilah pentingnya peran aktivitas seni dan budaya.

Jika kalangan muda terfokus pada upaya untuk berkreasi melalui bidang seni dan budaya, maka ada mekanisme yang bisa mengatasi persoalan tersebut secara dini. Dengan mengekspresikan diri di bidang ini, maka ada benteng yang bisa mengempang penyusupan ideologi-ideologi yang menyimpang tersebut yang banyak muncul ke permukaan belakangan ini.

Pendapat senada juga disampaikan seniman Heru Maryono. Menurut dia, seniman itu sebenarnya antitesa melawan kemapanan serta penguasaan yang menindas. Dia mencontohkan, banyaknya hasil karya seni yang dilarang pemerintah karena dianggap melanggar konstitusi, padahal karya seni tersebut lahir dari fakta sosial yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

5 'Kecelakaan' yang Bisa Terjadi Saat Bercinta

Kecelakaan atau cedera bisa terjadi kapan saja, termasuk saat Anda dan pasangan berhubungan seks. Memar, lecet bahkan terbentur bisa dialami setiap pasangan suami istri kala bercinta dan menyebabkan rasa sakit setelahnya.

Meskipun hal tersebut wajar terjadi, bukan berarti bisa dianggap remeh. Jangan abaikan luka sekecil apapun setelah bercinta, karena meskipun ringan tapi jika terjadi terus menerus juga bisa membahayakan kondisi fisik Anda maupun pasangan.

Dikutip dari thesite, berikut ini lima kecelakaan yang umum terjadi saat bercinta dan cara mengatasinya.

1. Benturan pada Kepala
Gerakan menghentak saat penetrasi seks mungkin bisa menyebabkan kepala pasangan terbentur sandaran atau pinggiran tempat tidur. Hal tersebut bisa mengakibatkan kepala memar-memar, bahkan hingga pingsan bila benturan keras berkali-kali menimpa kepala. Untuk menghindarinya, tempatkan bantal di dekat sandaran tempat tidur atau beli tempat tidur dengan sandaran yang empuk.

Jika pasangan Anda pingsan karena terbentur saat bercinta, segera beri ruang untuk bernafas dan tempelkan wewangian beraroma tajam di hidungnya. Cara ini bisa menyadarkan orang pingsan karena shock ringan. Tapi bila dalam lima menit masih tidak sadar, bergegaslah hubungi ambulans atau dokter.

2. Lecet Akibat Gesekan
Mungkin beberapa pasangan pernah mencoba hubungan seks selain di tempat tidur, agar tidak membosankan. Misalnya di atas karpet, permadani atau lantai tanpa alas. Gesekan antara kulit dengan karpet atau material keras lain saat berhubungan, mungkin bisa membuat kulit lecet atau terasa terbakar. Cepatlah obati luka lecet tersebut dengan cairan antiseptik dan obat luka agar tidak infeksi.

Bila Anda ingin bereksperimen dalam bercinta, jangan lakukan di medium yang kasar atau keras. Lapisi karpet dengan bed cover atau sprei berbahan lembut untuk meminimalisir terjadinya luka.

3. Luka Tergigit
Gigitan di beberapa area tubuh tertentu, misalnya bibir, dada, telinga atau punggung kadang bisa menambah gairah seksual. Tapi bila terlalu semangat 'menggigit', bisa saja meninggalkan luka lecet atau membiru pada kulit pasangan. Untuk mencegahnya, mintalah pasangan memperlakukan Anda lebih lembut, begitupun sebaliknya. Jika Anda atau si dia tidak bisa menahan diri dan 'kecelakaan' itu terlanjur terjadi, segera obati dengan cairan antiseptik.

4. Cakaran
Karena terlalu menikmati penetrasi atau menjelang orgasme, biasanya tanpa sadar seseorang akan mencakar punggung atau lengan pasangannya. Hal tersebut mungkin wajar dan normal saja terjadi saat bercinta. Tapi luka yang tertinggal sebaiknya segera disembuhkan sebelum terjadi infeksi. Apalagi bila sampai mengeluarkan banyak darah. Setelah diberi obat luka, balut bekas cakaran dengan perban atau plester luka.

5. Memar-memar
Lutut, lengan, bokong dan kaki adalah bagian tubuh yang kerap mengalami memar akibat berhubungan seksual. Memar biasanya muncul karena pembuluh darah kecil pecah akibat terbentur. Untuk menyembuhkannya, kompres bagian yang memar dengan es batu yang dibungkus kain, atau ambil sesuatu yang dingin dari kulkas. Bila memar tak kunjung sembuh, kemungkinan Anda mengalami luka dalam dan sebaiknya minta bantuan dokter. Konsultasi dengan ginekolog diperlukan, jika memar terjadi pada area Miss V atau dekat rahim.