Entri Populer

Selasa, 10 Mei 2011

BERANTAS NII


Sepandai-pandainya tupai melompat namun pada akhirnya akan jatuh juga. Sepandai-pandai menyimpan bangkai pada akhirnya akan tercium juga. Itulah dua ungkapan yang tepat untuk ditujukan kepada Negara Kapitalis Republik Indonesia yang berusaha membuat citra NII menjadi buruk dengan segala macam propagandanya, diantaranya membuat NII tandingan KW-9 Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang Al Kadzab. Konspirasi sesat ini telah memakan banyak korban, yang akhirnya masyarakat menjadi ketakutan dan trauma ketika mendengar NEGARA ISLAM INDONESIA, yang seharusnya menjadi kewajiban bersama Umat Islam Indonesia untuk menggalang kekuatan 

mewujudkan tugas suci ini.


Propaganda murahan dan kotor ini hanyalah satu dari sekian banyak fitnah yang dilancarkan oleh pihak RI agar ideologi berhala pancasila dapat tetap eksis di tengah masyarakat jahiliyahnya. Segala daya dan upaya akan mereka lakukan demi menjauhkan rakyat Indonesia dari ideologi Ilahi. Sebagaimana ketika kaum kafir Quraisy berusaha membuat pencitraan negatif untuk Rasululloh S.a.w dengan menyebar berita bahwa Muhammad adalah seorang ahli sihir dan penyair. Dan Alloh telah berfirman mengenai hal ini:
“Orang-orang kafir tidak pernah berhenti memerangi kalian hingga mereka mengembalikan kalian dari agama kalian (pada kekafiran) seandainya mereka mampu.” (QS. Al Baqarah : 217)

Begitupun dengan Panji Gumilang Al Kadzab seorang Imam palsu, yang mengaku-ngaku sebagai Imam NII dan penerus dari Asy Syahid Kartosuwiryo. Seperti kisah Musailamah Al Kadzab (Musailamah Si Pembohong) yang mengaku menerima wahyu sebagai nabi ketika Rasululloh masih hidup dan setelah Rasululloh wafat ia bercerita kepada para pengikutnya bahwa Rasululloh membenarkan status nabinya. Mari kita simak kisah Musailamah dalam Durus Fil Qura’nil Karim:
Di zaman Rasululloh ada seorang nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang menyaingi Rasulullah dengan mendakwakan dirinya sebagai nabi. Musailamah Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang termasuk terakhir dalam memeluk Islam.

Ketika surat ini turun, ‘Amr bin Ash belum masuk Islam, tetapi ia sudah mendengarnya. Ketika ia berjumpa dengan Musailamah Al-Kadzab, Musailamah bertanya tentang surat ini: “Surat apa yang turun kepada sahabatmu di Mekah itu? ’Amr bin Ash menjawab, “Turun surat dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu luas. "Coba bacakan kepadaku surat itu!" Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan oleh ‘Amr bin Ash. Musailamah merenung sejenak, ia berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu. ‘Amr bin Ash bertanya, “Apa isi surat itu?" Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya wabr. Innaka udzunani wa shadr. Wa sairuka hafrun naqr. Hai kelinci, hai kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada lubang bekas galian." Mendengar itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak-bahak, “Demi Allah, engkau tahu bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta."
Jauhnya Umat dari pemahaman Islam yang benar merupakan efek domino dari kekuasaan sekuler yang TIDAK AKAN PERNAH menjadikan agama sebagai prioritas utama pemerintahan mereka. Padahal Alloh telah mewanti-wanti Umat Islam dalam firmannya:
“Wahai orang-orang yang beriman jika datang pada kalian orang fasik dengan membawa berita maka periksalah berita itu dengan teliti agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatanmu.” (QS. Al Hujurat : 6)

“Orang-orang kafir itu berkehendak memadamkan cahaya agama Allah, tetapi Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya agama-Nya meskipun orang-orang kafir itu membencinya”. (QS. At Taubah : 32).

PROFIL PANJI GUMILANG AL KADZAB

Pernikahan putri Panji Gumilang yang juga dihadiri oleh Wiranto dan Hendro Priyono.

1. Nama Asli : Abdul Salam bin Rasyidi
2. Tempat/tanggal lahir: Desa Dukun, Sembung Anyar, Gresik, 27 Juli 1946.
3. Pendidikan:
–SR (Sekolah Rakyat), Lulus Tahun 1958/9.
–Siswa Pondok Modern Gontor, masuk Tahun 1961.
–Mhs. Fak. Adab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
4. Istri: Khotimah Binti E. Said alias Maysaroh
5. Lahir: Menes, 25 April 1944.
6. Lulus:
–Tsanawiyah Mathla’ul Anwar th1963.
–Pegawai Negeri, sebagai Guru di Mathla’ul Anwar)
7. Anak-anak: Imam Prawoto, Wushtho, Iwan, Anis dan 2 adiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kirimkan kritik dan saran yang membangun kepada kami ke kerajaancintamanagement@yahoo.com