Para awak media mulai mendatangi mendatangi ruas jalan depan mapolres sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (10/5/2011). Setibanya di lokasi, mereka langsung menggelar sejumlah poster. Antara lain bertuliskan: "Stop kekerasan pada media","Usut tuntas pelaku kekerasan terhadap media" dan "Hidup pers Indonesia".
Mereka juga berorasi dan menyampaikan 2 tuntutan. Yakni mengecam aksi kekerasan terhadap media dan mendesak aparat menuntaskan kasus tersebut.
"Sungguh ironis, rekan-rekan kita mendapat perlakuan kasar justru saat sedang melakukan peliputan. Hal itu tidak boleh terulang," tegas Nofika Dian Nugraha disambut yel-yel peserta aksi.
Meski hanya berlangsung sekitar 30 menit, aksi damai itu juga menyita perhatian aparat kepolisian. Sejumlah personel berbaju coklat diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi. Bahkan Kapolres Pacitan, AKBP Gatot Haribowo juga menyempatkan diri menemui para wartawan.
"Tentunya di wilayah Pacitan, seperti yang teman-teman media telah jalin keakraban dan silaturahmi selama ini cukup baik. Kami berharap, ini tetap dipertahankan syukur kalau ditingkatkan," kata Kapolres saat menemui aktivis pers.
Selama ini, lanjut Kapolres, pihaknya selalu intensif berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Selain itu, ke dalam, pembinaan terus dilakukan kepada anggota baik melalui berbagai kesempatan agar lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Harapannya, kasus serupa tidak terjadi di Bumi 1001 Goa. "Wartawan adalah mitra kita di lapangan," tambahnya.
Mengakhiri aksi damai, para wartawan melakukan aksi diam sambil menanggalkan peralatan liputan dan kartu identitas tepat di depan papan nama Mapolres. Mereka membubarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kirimkan kritik dan saran yang membangun kepada kami ke kerajaancintamanagement@yahoo.com